Monday, 23 July 2012

warna urine indikator kesehatan

Urine bukanlah sekedar produk limbah dari tubuh. Berbagai tes kesehatan dilakukan dengan memanfaatkan urine. Bahkan warna urine dapat dijadikan indikator kesehatan. Bagaimana caranya?
Urine merupakan produk limbah dari tubuh yang tidak mengandung racun. Urine mengandung 95 persen air, 2,5 persen urea dan sisanya 2,5 persen merupakan peleburan hormon, enzim, garam dan mineral.

Urine normal biasanya akan berwarna kuning bercahaya, karena merupakan hasil ekskresi (pengeluaran) pigmen yang ditemukan dalam darah yang disebut urochrome. Tapi urine bisa berubah warna, sesuai dengan makanan atau penyakit yang diderita seseorang.

Berikut beberapa warna urine dan indikasinya:


A. Warna jernih atau tidak berwarna
  • Terlalu banyak minum cairan. Hati-hati, jangan terlalu banyak minum karena juga bisa membahayakan tubuh. Minum air disesuaikan dengan berat badan (berat badan 60 kg berarti minum 2 liter air per hari).
  • Gangguan hati, seperti hepatitis virus akut atau sirosis. Tapi ini biasanya ditandai dengan gejala lain, yaitu menguning, kulit kuning, mual, muntah, demam dan kelelahan.
B. Warna kuning cerah atau neon
  • Suplemen vitamin yang diminum terlalu berlebihan atau tidak diserap oleh tubuh.
C. Warna kuning gelap atau emas
  • Dehidrasi. Perbanyak minum, tapi sesuaikan dengan berat badan Anda, jangan sampai justru minum berlebihan.
D. Warna merah muda atau merah

  • Terdapat darah di urin dari ginjal atau infeksi kandung kemih. Jika Anda mengalami sakit di punggung atau perut bagian bawah, urgensi kemih, dan merasa seperti demam, maka segera konsultasi ke dokter.
  • Makan makanan berwarna merah atau merah muda terlalu banyak, seperti bit, berry atau pewarna makanan.
  • Efek samping dari beberapa obat pencahar.
E. Warna oranye atau jingga
  • Efek samping obat
  • Makan terlalu banyak jeruk atau makanan merah, seperti bit dan biji-bijian atau makanan dengan pewarna buatan.
  • Dehidrasi
F. Warna biru atau hijau
  • Efek samping obat tertentu
  • Makan makanan hijau terlalu banyak, seperti asparagus atau makanan dengan pewarna buatan biru atau hijau.
G. Warna coklap gelap atau seperti teh
  • Gangguan hati, terutama jika disertai dengan tinja berwarna pucat dan kulit kuning
  • Efek samping obat tertentu
H. Warna berawan atau keruh
  • Infeksi saluran kemih. Jika Anda mengalami sakit di punggung atau perut bagian bawah, urgensi kemih, dan merasa seperti demam, maka segera konsultasi ke dokter.
  • Batu ginjal, biasanya disertai dengan rasa sakit yang lain, segera konsultasikan ke dokter.
  • Terlalu banyak makan asparagus.

No comments:

Post a Comment

budayakan berkomentar yang baik, jangan spam....!!!!!
komentar spam akan langsung di hapus.