Gak
terasa ternyata udah hari senin lagi, dan ternyata saya punya janji sama salah
satu teman anggota Forum Mekanik Otomotif di Facebook, beliau request system pengapian
untuk mobil injeksi bensin. Jujur saja system pengapian untuk mobil injeksi ini
agak sedikit rumit bukan hanya pikiran yang bermain tetapi imajinasi juga harus
di gunakan, artinya kinerja otak kanan dan kiri harus sinkron. Sebelumnya saya
jelaskan dulu ya….., untuk memahami system ini nantinya banyak istilah-istilah
dan singkatan-singkatan, semua istilah dan singkatan bisa saja berbeda sesuai kebijakan Vendor, sebagai
contoh Toyota menggunakan ECU yang artinya Electronic Control Unit, Suzuki
menggunakan ECM yaitu Electronic Control Modul, tetapi semua pada prinsipnya
sama, dan pada posting kali ini saya lebih condong menggunakan istilah dari Suzuki.
OK tanpa banyak bacot lagi, untuk mempersingkat waktu langsung aja ke TKP.
Sistem
pengapian injeksi di bagi menjadi 3 yaitu:
1. FTI
full transistor ignition
2. ESA
electronic spark advance
3. DLI
distributor less ignition
Sistem
pengapian injeksi atau Ignition control system mengontrol waktu pengapian
secara electronic, kapan arus listrik harus dialirkan ke primary coil untuk
ignition timing.
ECM
menentukan kondisi mesin dengan menggunakan signal dari sensor dan kapan
mengirimkannya ke igniter. Untuk menentukan kondisi mesin agar sesuai dengan
ignition timing.
Sistem
ini mengontrol ke 3 sistem yang berbeda, antara lain :
1. Mengontrol
ignition timing saat menstarter mesin.
2. Mengontrol
ignition timing saat setelah menstarter mesin.
3. Mengontrol
waktu kapan arus listrik harus dialirkan ke ignition coil
1.1 Mengontrol ignition timing saat menstarter
mesin (posisi ignition timing)
Pada
saat menstarter mesin IC system menentukan posisi igition timing pada posisi 5o
BTDC.
Posisi
ignition timing pada 5o BTDC tersebut terjadi pada waktu :
Diagnosa
switch terminal tidak dihubungkan ke ground
Test
switch terminal dihubungkan ke ground
Idle
switch ON
Putaran
mesin di bawah 2000 rpm
2.1 Mengontrol ignition timing saat setelah
menstarter mesin.
Setelah
mesin hidup (sesudah distarter) ignition timing akan menyesuaikan dengan
kondisi mesin.
Ketika
idle switch ON, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance
berdasarkan putaran mesin, compensation advance temperatur mesin dan
compensation advance untuk menstabilkan putaran idle.
Ketika
idle switch off, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance
temperatur mesin.
Compensation
advance untuk temperatur mesin penambahan signal berdasarkan sensor dari temperatur mesin, compensation akan bertambah
besar jika temperatur mesin masih dingin.
Compensation
advance untuk menstabilkan putaran idle compensation ini berfungsi untuk
mempertahankan putaran idle seperti yang diprogram oleh ECM dengan terus
menerus mengoreksi waktu pengapian.
3.1 Mengontrol
waktu aliran listrik
System
ini berfungsi untuk menstabilkan voltage secondary yang dibangkitkan oleh
ignition coil.
Komponen
utama sistem pengapian antara lain:
CKP
Crankshaft Position Sensor
CMP
Chamshaft Position Sensor
Knock
Sensor atau sensor knocking
Ignition
Timing Adjusting Resistor
ECM
Electronic Control Modul
Ignition
Coil
Spark
Plug atau Busi
Bagaimana sahabat autowild, apakah bisa di mengerti...? baca juga posting sebelumnya tentang sistem pengapian konvensional
Terimakasih telah mengunjungi Autowild-and.blogspot.com
oleh wildan 11
sangat keren.
ReplyDeletekunjung balik sob virgoez23.blogspot.com/aplikasi23.blogspot.com
best
ReplyDelete