Monday, 6 August 2012

sistem pengapian mobil injeksi


Gak terasa ternyata udah hari senin lagi, dan ternyata saya punya janji sama salah satu teman anggota Forum Mekanik Otomotif di Facebook, beliau request system pengapian untuk mobil injeksi bensin. Jujur saja system pengapian untuk mobil injeksi ini agak sedikit rumit bukan hanya pikiran yang bermain tetapi imajinasi juga harus di gunakan, artinya kinerja otak kanan dan kiri harus sinkron. Sebelumnya saya jelaskan dulu ya….., untuk memahami system ini nantinya banyak istilah-istilah dan singkatan-singkatan, semua istilah dan singkatan bisa saja  berbeda sesuai kebijakan Vendor, sebagai contoh Toyota menggunakan ECU yang artinya Electronic Control Unit, Suzuki menggunakan ECM yaitu Electronic Control Modul, tetapi semua pada prinsipnya sama, dan pada posting kali ini saya lebih condong menggunakan istilah dari Suzuki. OK tanpa banyak bacot lagi, untuk mempersingkat waktu langsung aja ke TKP.

Sistem pengapian injeksi di bagi menjadi 3 yaitu:
  1.      FTI full transistor ignition
  2.      ESA electronic spark advance
  3.      DLI distributor less ignition
Sistem pengapian injeksi atau Ignition control system mengontrol waktu pengapian secara electronic, kapan arus listrik harus dialirkan ke primary coil untuk ignition timing.
ECM menentukan kondisi mesin dengan menggunakan signal dari sensor dan kapan mengirimkannya ke igniter. Untuk menentukan kondisi mesin agar sesuai dengan ignition timing.
Sistem ini mengontrol ke 3 sistem yang berbeda, antara lain :
  1.      Mengontrol ignition timing saat menstarter mesin.
  2.      Mengontrol ignition timing saat setelah menstarter mesin.
  3.      Mengontrol waktu kapan arus listrik harus dialirkan ke ignition coil

1.1   Mengontrol ignition timing saat menstarter mesin (posisi ignition timing)
Pada saat menstarter mesin IC system menentukan posisi igition timing pada posisi 5o BTDC.
Posisi ignition timing pada 5o BTDC tersebut terjadi pada waktu :
Diagnosa switch terminal tidak dihubungkan ke ground
Test switch terminal dihubungkan ke ground
Idle switch ON
Putaran mesin di bawah 2000 rpm

2.1   Mengontrol ignition timing saat setelah menstarter mesin.
Setelah mesin hidup (sesudah distarter) ignition timing akan menyesuaikan dengan kondisi mesin.
Ketika idle switch ON, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance berdasarkan putaran mesin, compensation advance temperatur mesin dan compensation advance untuk menstabilkan putaran idle.
Ketika idle switch off, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance temperatur mesin.
Compensation advance untuk temperatur mesin penambahan signal berdasarkan sensor dari  temperatur mesin, compensation akan bertambah besar jika temperatur mesin masih dingin.
Compensation advance untuk menstabilkan putaran idle compensation ini berfungsi untuk mempertahankan putaran idle seperti yang diprogram oleh ECM dengan terus menerus mengoreksi waktu pengapian.

     3.1  Mengontrol waktu aliran listrik
System ini berfungsi untuk menstabilkan voltage secondary yang dibangkitkan oleh ignition coil.

Komponen utama sistem pengapian antara lain:
CKP Crankshaft Position Sensor
CMP Chamshaft Position Sensor
Knock Sensor atau sensor knocking
Ignition Timing Adjusting Resistor
ECM Electronic Control Modul
Ignition Coil
Spark Plug atau Busi

Bagaimana sahabat autowild, apakah bisa di mengerti...? baca juga posting sebelumnya tentang sistem pengapian konvensional
Terimakasih telah mengunjungi Autowild-and.blogspot.com
oleh wildan 11

2 comments:

budayakan berkomentar yang baik, jangan spam....!!!!!
komentar spam akan langsung di hapus.